PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), emiten yang bergerak di bidang distribusi voucher XL Smart, baru-baru ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Juli 2025. Namun, debut ini diwarnai dengan penurunan harga saham yang drastis, menjadi satu-satunya emiten yang gagal mencapai auto reject atas (ARA) dan justru menyentuh batas auto reject bawah (ARB).
\nPada Kamis, 10 Juli 2025, PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) secara resmi memulai perdagangan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang berfokus pada distribusi voucher XL Smart ini melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) dengan melepas 1,16 miliar saham baru, yang setara dengan 20% dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan. Harga final penawaran ditetapkan sebesar Rp180 per saham, yang memungkinkan PMUI mengumpulkan dana segar senilai Rp208,8 miliar. Namun, momen yang diharapkan menjadi awal yang gemilang ini justru berubah menjadi sorotan negatif. Saat pembukaan perdagangan, saham PMUI langsung merosot ke level Rp160 per lembar, mengalami kontraksi sebesar 11,11%. Tidak hanya itu, dalam kurun waktu sepuluh menit setelah pembukaan, harga saham terus anjlok hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) di Rp153 per saham, menandai penurunan 15%. Kondisi ini memicu antrean tebal investor yang ingin melepas sahamnya, mencapai 375 ribu lot pada harga penawaran terendah.
\nDirektur Utama PMUI, Bapak Agus Susanto, menyampaikan bahwa langkah IPO ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat kapasitas pendanaan dan meningkatkan tata kelola perusahaan ke arah yang lebih baik. Beliau juga menyatakan optimisme terhadap prospek bisnis perseroan ke depan, seiring dengan pertumbuhan sektor telekomunikasi dan kebutuhan akan layanan konsultasi manajemen profesional di Indonesia. Dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk beberapa keperluan. Sekitar 44,39% akan digunakan sebagai modal kerja, khususnya untuk pembelian persediaan. Lalu, sekitar 29,27% akan disalurkan sebagai pinjaman kepada Entitas Anak, PT Graha Prima Mentari Tbk, dengan suku bunga 9% dan jangka waktu 5 tahun. Sisanya, sekitar 26,34%, akan digunakan untuk mengakuisisi tanah dan bangunan milik pihak afiliasi perseroan, yaitu Bapak Agus Susanto sendiri, yang berlokasi di Jalan Tuparev No. 87 A, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
\nPeristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para pelaku pasar tentang dinamika dan risiko yang selalu menyertai investasi saham, terutama pada perusahaan yang baru melantai di bursa. Meskipun IPO menawarkan potensi pertumbuhan, volatilitas pasar tetap menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dengan cermat oleh setiap investor.
Pada tanggal 10 Juli 2025, PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), sebuah entitas bisnis di sektor logistik, secara resmi memulai perjalanan perdagangannya di Bursa Efek Indonesia. Peristiwa penting ini langsung menarik perhatian pasar, ditandai dengan lonjakan harga saham BLOG yang signifikan pada sesi pembukaan. Saham perusahaan berhasil mencapai Auto Rejection Atas (ARA), mengindikasikan tingginya minat dan kepercayaan investor terhadap prospek bisnisnya.
Dalam penawaran umum perdananya, BLOG melepas sebanyak 563.247.900 lembar saham kepada publik, yang merepresentasikan 16,67% dari total modal disetor pasca-IPO. Dengan harga penawaran Rp 250 per lembar, perusahaan berhasil menghimpun dana segar senilai Rp 140,81 miliar. Dana ini akan digunakan secara strategis untuk memperkuat pondasi perusahaan dan meningkatkan layanan.
Maickel Tilon, Direktur Utama PT Trimitra Trans Persada Tbk, menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada jasa pengiriman paket, melainkan juga memperluas portofolio layanannya ke manajemen gudang, termasuk fasilitas gudang berpendingin. BLOG menargetkan diri untuk menjadi penyedia solusi logistik pihak ketiga (3PL) yang komprehensif, melayani beragam industri mulai dari ritel hingga makanan dan minuman.
Mayoritas dana hasil IPO, sekitar 67%, akan dialokasikan untuk penambahan modal pada anak perusahaan PT Simpan Sini Aja (SSA), khususnya untuk pembangunan tiga gudang berpendingin baru di lokasi strategis seperti Tangerang, Pontianak, dan Makassar. Sementara itu, sisa 33% dana akan digunakan untuk pengadaan 75 hingga 100 unit kendaraan, baik light truck jenis berpendingin maupun kering, untuk memperkuat kapasitas armada pengiriman perusahaan. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen BLOG untuk memperluas jangkauan distribusi dan meningkatkan efisiensi operasional.
Pembukaan pasar saham hari ini menunjukkan kinerja yang menggembirakan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), memperpanjang rentetan kenaikan selama empat hari berturut-turut. Pada awal sesi perdagangan Kamis, 10 Juli 2025, IHSG berhasil mencatat penguatan sebesar 0,36%, menempatkan posisinya di angka 6.968,80. Antusiasme investor terlihat jelas dengan dominasi saham-saham yang mengalami kenaikan; tercatat 195 saham menguat, sementara hanya 43 saham yang melemah, dan 292 saham lainnya stabil. Volume transaksi pada sesi pagi ini juga cukup substansial, mencapai Rp 149 miliar dari 227 juta saham yang diperdagangkan melalui 30.667 kali transaksi.
\nDi tengah optimisme domestik, pergerakan pasar Asia-Pasifik secara keseluruhan menunjukkan pola yang bervariasi, dipengaruhi oleh perkembangan kebijakan perdagangan internasional. Pengumuman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai penerapan tarif baru sebesar 50% terhadap produk impor dari Brasil, mulai 1 Agustus mendatang, memicu reaksi beragam di pasar regional. Kenaikan tarif ini, yang jauh melampaui angka sebelumnya, diklaim sebagai respons terhadap apa yang dianggap Trump sebagai praktik dagang yang tidak adil, sekaligus berkaitan dengan isu hukum mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Indeks-indeks utama di Asia turut merasakan dampaknya, dengan Nikkei 225 Jepang dan Topix menunjukkan pelemahan, sementara Kospi Korea Selatan dan S&P/ASX 200 Australia justru mencatatkan kenaikan. Meskipun demikian, prospek IHSG hari ini diproyeksikan akan tetap positif. Dorongan utama datang dari maraknya transaksi saham-saham penawaran umum perdana (IPO) yang diperkirakan akan terus menopang penguatan sepanjang minggu. Data penjualan ritel di Indonesia yang menunjukkan tren positif juga turut menyumbangkan sentimen bullish, mengindikasikan adanya pemulihan daya beli masyarakat, khususnya untuk kebutuhan esensial. Namun, para pelaku pasar tetap harus mencermati rilis hasil rapat FOMC Minutes dan dinamika negosiasi dagang global, meskipun performa positif Wall Street diharapkan dapat menjadi katalis yang baik bagi pasar domestik.
\nKetahanan IHSG di tengah ketidakpastian global mengindikasikan fundamental ekonomi domestik yang cukup kuat dan kepercayaan investor yang terus meningkat. Ini adalah bukti bahwa dengan strategi yang tepat dan adaptasi terhadap kondisi pasar, pertumbuhan yang berkelanjutan adalah mungkin. Semangat untuk terus berinovasi dan berinvestasi dengan bijak akan menjadi kunci dalam meraih kemajuan di masa depan, membangun fondasi ekonomi yang lebih kokoh dan dinamis.